Sebenarnya cita-cita untuk melanjutkan pendidikan dimulai saat saya mendapatkan inspirasi dari mama. Pada saat 2008, mama saya mulai berkuliah kembali melanjutkan program magister manajemen. Dengan usia yang sudah setengah baya, mama masih semangat buat kuliah. Padahal beliau sudah disibukkan dengan urusan dikantor dan rumah tangga. Berbekal restu dari papa, mama akhirnya semakin percaya diri untuk melangkah.
Setelah lulus kuliah, saya menjalani karir sebagai profesional HRM (Human Resource Management) di sebuah BUMN. Selain itu saya juga sedang merintis bisnis fashion muslim. Dari situ, saya mendapatkan pengalaman bahwa untuk dapat mengembangkan modal sumber daya manusia dalam bisnis, diperlukan hard competency and soft competency with holistic view. Hard competency disini adalah keampuan yang berhubungan dengan proses teknis. Misalkan kalau dalam bidang HRM adalah penilaian kinerja, pengembangan karir, rekruitmen, training, pengembangan sistem sdm dan lain-lain. Sedangkan soft competency berhubungan dengan kemampuan kepemimpinan, kedisiplinan, motivasi, komunikasi, dan negosiasi. Semua itu digabungkan dengan sudut pandang bisnis yang sifatnya menyeluruh (holistic view). Jadi, misalkan dalam proses pengambilan keputusan, yang dilihat tidak hanya berdasarkan satu aspek SDM saja. Namun juga mempertimbangan aspek hukum, biaya, etika bisnis, innovasi proses dan operasionalnya.
Dengan adanya kebutuhan tersebut, saya mencoba untuk mengikuti ujian seleksi masuk MBA (Magister Bussiness Administration) di Institut Teknologi Bandung. Program MBA yang saya pilih adalah program Executive MBA. Dimana proses pembelajarannya setiap hari jumat dan hari sabtu. Alasan selanjutnya kenapa saya memilih MBA ITB, karena selain sudah terakreditasi A secara nasional, MBA ITB sudah meraih akreditasi internasional melalui ABEST 21 (The Alliance of Business Education and Scholarship for Tomorrow, a 21st Century Organization). Kurikulum yang disediakan MBA sangat sesuai dengan apa yang ingin saya capai dimasa depan dan ngga jauh beda dengan program sarjana saya di Teknik Industri ITS. Saya rasa hal ini akan mempermudah saya dalam menjalani proses kuliah nantinya. Dan yang terakhir, karena lokasi MBA ITB salah satunya berada di Bandung. Suasana Bandung yang sejuk dan adem, membuat saya lebih nyaman untuk belajar. Jauh dari hiruk pikuk dan tingginya tingkat polusi.
Proses seleksi MBA ITB sebenarnya mudah. Hanya saja membutuhkan beberapa persiapan. Karena, ujian masuk MBA ITB ini sedikit berbeda dengan sekolah atau fakultas lain di ITB. Kalau sekolah/fakultas lain pakai ELPT/ITP+TPA. MBA ITB menggunakan ELPT/ITP+AAT+Interview (bagi jurusan CCE). AAT sendiri merupakan Academic Admission Test. Semacam GMAT tapi enggak seluruh bagian tesnya dijadikan test. GMAT ini memang digunakan untuk proses seleksi mahasiswa MBA disebagian besar universitas di dunia. Singkat kata GMAT versi saya adalah semacam TPA berbahasa inggris dipadukan dengan sedikit persamaan model soal TOEFL.
Menurut saya, setelah menjalani proses seleksi, semuanya relatif mudah. Asalkan mau berusaha menyiapkan segala sesuatunya dengan matang dan niat. Terdapat 5 hal penting yang saya lakukan menjelang proses seleksi :
1. Observasi Sekolah Tujuan
Sebelum proses seleksi berlangsung, saya mencari informasi tentang MBA ITB. Tujuannya adalah untuk memantapkan diri, meningkatkan motivasi dan menyiapkan mental. Jangan sampai saya gak tahu sekolah yang akan saya tuju, lalu begitu menjalani perkuliahan saya merasa salah jurusan lagi. Informasi yang saya gali dimulai dari proses & persyaratan seleksi, tujuan pendidikan institusi, biaya pendidikan, kurikulum, penjurusan, fasilitas, metode pengajaran dan waktu perkuliahan. Informasi ini bisa saya dapatkan melalui website dan open house yang diadakan MBA ITB secara reguler setiap semester.
2. Membuat Motivation Letter atau Purpose Statement :
Setelah menggali informasi, proses selanjutnya adalah men-download form-form yang dipersyaratkan. Dari semua form, saya mencoba mengisinya secara bertahap. Saya mulai dari Purpose Statement. Kenapa purpose statement? karena dengan membuat purpose statement membantu mengarahkan tujuan kita untuk melanjutkan master degree. Dimulai dari menuliskan latar belakang? pekerjaan yang sedang kita jalani? apa yang ingin kita capai dalam proses pembelajaran? dan hal apa yang ingin kita lakukan setelah kita lulus ? tentunya hal ini harus saling berkorelasi ya. Proses ini biasanya membutuhkan pemikiran dan waktu. Kalau tujuan master degree kita belum jelas, hal ini tentunya akan sangat membantu memperjelas tujuan kita menjalani program pasca sarjana dan hal-hal apa yang akan dilakukan setelah lulus.
3. Membuat Timeline Pribadi.
Hal ini berhubungan dengan rencana waktu kapan masuk kuliah? Tanggal berapa melakukan pendaftaran? Mengikuti tes pada gelombang berapa? dan . Apakah saat tes bisa meninggalkan pekerjaan kantor dan harus cuti? (Bagi yang sudah bekerja). Selain itu berhubungan juga dengan berapa biaya yang harus dipersiapkan?. Biaya ini meliputi biaya seleksi dan ketersediaan biaya saat menjalani proses perkuliahan. Sehingga pada saat dinyatakan lulus, udah ngga bingung soal pembiayaan. Apakah pembiayaan itu dari beasiswa atau biaya sendiri?
4. Refreshment Bahasa Inggris
Proses pembelajaran di MBA ITB menggunakan bahasa inggris. Selain itu proses seleksi AAT juga full bahasa inggris. Jadi mau ngga mau saya harus membiasakan diri kembali dengan bahasa inggris. Metode yang saya lakukan adalah mulai browsing soal-soal GMAT, tiap hari baca Harvard Bussiness Review, New York Times , dan bussiness insider. selain itu saya juga mengikuti kursus online bahasa inggris. Kalau kita udah terbiasa tekun mempelajari kembali bahasa inggris, seleksi masuk MBA ITB bukan lagi perkara yang susah.
5. Mengikuti Prosedur Pendaftaran
Setelah sudah merasa cukup siap, maka saya melanjutkan dengan proses pendaftaran. Proses pendaftaran ini sangat mudah karena menggunakan online sistem dan kita tinggal mengikuti petunjuk yang ada. Namun hal yang paling penting adalah, kita harus selalu memperhatikan jadwal disetiap gelombang. Jangan sampai telat mengumpulkan berkas. Karena hal itu mengakibatkan mundurnya tanggal seleksi dan bisa jadi sedikit ribet untuk mengurusnya. Sebagai tips, lebih baik kita membuat checklist berkas-berkas yang akan dikumpulkan untuk mempermudah pada saat pengumpulan berkas. Seperti copy ijazah, transkrip, surat keterangan sudah bekerja, surat rekomendasi dari dosen atau atasan, CV, foto dan segala dokumen yang dipersyaratkan. Usahakan semua berkas lengkap.
6. Istirahat Cukup Menjelang Tes
Setelah pengumpulan berkas dan verifikasi di MBA ITB, maka kartu dan nomor ujian akan diberikan dan harus dibawa saat tes. Setelah melakukan banyak persiapan dengan bantuan time line dan checklist, langkah selanjutnya adalah berdoa, menjaga kesehatan dan ketenangan pikiran. Hal ini penting untuk meningkatkan rasa percaya diri pada saat mengikuti ujian. Insya Allah setelah itu, Kesuksesan akan mengikuti dibelakangnya.
Hasil seleksi biasanya akan diumumkan kurang lebih 10 hari kerja melalui email. Jadi Pastikan email yang diinputkan saat pendaftaran aktif. Dan, Alhamdulillah saya lulus. Bulan Agustus 2016 saya mulai menjalani proses perkuliahan. Langkah-langkah sederhana diatas bisa dicoba disemua tujuan kampus. Baik itu didalam maupun diluar negeri. Sukses bagi yang mau lanjut Master Degree ya. 🙂